Kilaspos (Rohul) - Untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas petani sawit, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) menggelar Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) provinsi Riau. Acara ini berlangsung di Hotel Gelora Bhakti Pasir Pengaraian. Kamis (06/06/2024).



Acara ini dihadiri oleh Kepala Disnakbun CH. Agung Nugroho, STP. MM, para Camat se-Kabupaten Rokan Hulu, dan pelaku usaha perkebunan kelapa sawit. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten II Setda Rokan Hulu, Drs. H. Ibnu Ulya M.Si.


Dalam sambutannya, H. Ibnu Ulya menekankan pentingnya sosialisasi ini untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Rokan Hulu.


"Kegiatan sosialisasi ini sangat penting diadakan setiap tahun, dan Pemkab Rohul akan terus mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini agar kesejahteraan dan produktivitas perkebunan kelapa sawit bisa meningkat," ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa dengan luasnya perkebunan kelapa sawit di Rokan Hulu, banyak masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit. Adanya BPDPKS diharapkan dapat membantu masyarakat dalam peremajaan kebun mereka.


"Kerjasama dengan BPDPKS menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. BPDPKS menyediakan dana untuk membantu petani dalam proses peremajaan kebun sawit," tambahnya.


Kepala Disnakbun Rokan Hulu, CH. Agung Nugroho, STP, MM mengungkapkan bahwa Rokan Hulu memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas sekitar lima ratus ribu hektar. Dari jumlah tersebut, empat puluh lima persen adalah kebun swadaya milik masyarakat, sementara seratus tujuh puluh ribu hektar lainnya dikelola oleh perusahaan swasta dan BUMN.


"Plasma BUMN yang ditanam tiga puluh lima tahun lalu sudah bisa diremajakan. Proses ini telah berlangsung sejak tahun 2017-2018, melibatkan Koperasi Unit Desa di Kabun, Tandun, Pengaran Tapah, dan Kota Lama, dengan total sekitar empat ribu hektar dan melibatkan seribu tujuh ratus keluarga," jelas Agung.


Namun, Agung juga mengungkapkan tantangan dalam proses peremajaan kelapa sawit, salah satunya adalah kesulitan mendata kelompok tani di luar plasma.


"Untuk tahun ini, target peremajaan adalah sekitar seribu hektar. Namun, hingga awal Juni, baru tiga ratus dua puluh hektar atau sekitar tiga puluh lima persen dari target yang terealisasi," katanya.


Agung menambahkan bahwa sosialisasi seperti ini perlu dilakukan agar informasi mengenai program peremajaan kelapa sawit dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.


"Total keseluruhan yang sudah diremajakan mencapai empat ratus ribu hektar dari beberapa kelompok tani. Ada enam kelompok tani yang baru mendaftar di aplikasi pendaftaran, namun realisasi baru tercatat sekitar tiga ratus hektar," ujarnya.


Pendampingan teknis kepada para petani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Pendampingan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya yang baik, pemilihan bibit unggul, hingga manajemen kebun yang efektif.


Ke depan, Disnakbun Rokan Hulu berencana untuk terus melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani, serta mengembangkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Rokan Hulu.


Acara sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta dapat mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan mengenai program peremajaan kelapa sawit. Sesi ini menjadi wadah bagi para petani untuk menyampaikan kendala yang mereka hadapi di lapangan dan mencari solusi bersama.***


(Rsi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama