Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Riau mengadakan Forum Konsultasi Publik tentang rencana pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Bengkalis - Ketam Putih ke ruas jalan Tanjung Padang - Teluk Belitung. Pembangunan jembatan yang diperkirakan mempunyai panjang kurang lebih 3.4 Km ini merupakan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2019-2024 tentang konektivitas pulau terluar.



Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M. Job Kurniawan, berharap jembatan ini dapat membantu masyarakat disana. Dikatakannya hal ini sudah diidam-idamkan sejak lama oleh masyarakat Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Dengan adanya jembatan, diharapkan bisa mendorong masyarakat meningkatkan ekonominya.

"Selama ini kebutuhan masyarakat disana banyak menggunakan kapal kecil. Dengan adanya jembatan ini bisa mendorong masyarakat bisa menjual hasil pertaniannya dengan lebih mudah," ujarnya saat memimpin forum tersebut di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur, Senin(18/09/2023).

Job menjelaskan, Kepulauan Meranti perlu perhatian khusus untuk mengatasi kemiskinan ekstremnya. Bengkalis juga butuh perhatian, walaupun sudah ada pendapatan daerahnya sendiri.

Dilanjutkannya, forum ini diharap dapat mempersingkat proses pembangunan. Hal ini dapat diwujudkan jika pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kedinasan, dan kementerian bekerja sama.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementrian PUPR, Reni Ahiantini, mengatakan jika dilihat dari data skunder, saat ini masyarakat Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti menggunakan perahu untuk transportasi keluar pulau. Sehingga diharapkan nantinya dengan adanya jembatan ini, dapat mewujudkan dan mendukung akses transportasi yang lebih mudah bagi masyarakat disana.

"Jembatan Ketam Putih ini krusial jika dilihat dari sisi ketahanan dan keamanan NKRI. Karena ini berada di pulau terluar, di sisi utara dan timurnya merupakan perbatasan negara Indonesia dan Malaysia," jelasnya.

Dilanjutkan Reni, jika dikaji dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, saat jembatan ini dibangun akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat.

"Masyarakatnya kebanyakan kan petani, jika ada jembatan, diharapkan hasil pertanian dapat disampaikan kepada konsumen lebih cepat. Kualitas hasil taninya pun lebih bagus," terangnya.

Dijelaskannya lebih lanjut, akan ada dampak tidak langsung bagi masyarakat disana. Yakni, mengurangi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan, khususnya di Kabupaten Meranti.

"Dalam proses pembangunan jembatan sendiri bisa dimanfaatkan tenaga kerja konstruksi dari dua Kabupaten tersebut, bisa dipertimbangkan nantinya," ujarnya.

Turut hadir Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, M Arief Setiawan, Mantan Gubernur Riau pada masanya selaku pemuka masyarakat Kabupaten Meranti, Wan Abu Bakar, Kepala OPD terkait, dan tamu undangan lainnya.(mcr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama